Selasa, 12 Oktober 2010

Perlunya Lebih Dekat Dengan Alam

  "Mungkin tuhan mulai bosan,
   melihat tingkah kita.Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa.
   Atau alam mulai enggan, bersahabat dengan kita.
   Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang........"

 
  Seperti petikan syair lagu tersebut,memang layak kita renungkan. Jika melihat kondisi bangsa dan negara kita belakangan ini,yang hampir tiada pernah habis dirundung bencana.Belum lepas dari ancaman vulkanik merapi,jogja dan sebagian jawa tengah didera gempa dahsyat. Bencana kelaparan di Alor bagian Tenggara Indonesia,ratusan jiwa melayang dan ribuan rumah hanyut akibat banjir bandangdi Sulawesi Selatan,Lumpur panas dan gas bumi menyelimuti ribuan hektar di wilayah Porong Sidoarjoyang sampai kini belum teratasi,.Belum lagi berbagai aksi yang menggambarkan kerusakan moral bangsa ini, menjadi fenomena yang sehari-hari mudah kita temui.

   Ada sebagian orang berpendapat, semua itu adalah imbas keangkuhan dan ketamakan manusia, ada pula yang berpendapat bahwa semua itu adalah tegoran Tuhan Yang Maha Kuasa, agar kita segera bertobat dan kembali kepada-Nya. Apapun pendapat itu, yang pasti kita harus sesegera mungkin berpaling dari paradigma dan sikap lama, selanjutnya kembali Lebih Dekat Dengan Alam dan Penciptanya.

     Alam adalah tempat tinggal dan hidup kita,,, sekaligus pinjaman yang harus kita kembalikan pada generasi berikutnya. Dengan gaya hidup laa secukupnya,, berarti sudah menggunakan fasilitas alam ini dengan efektif dan efisien.  Oleh sebab itu,, sayangi dan kita lestarikan alam ini, dengan sikap dan perilaku kita...


                                                                                                         
                                                                                            (Sumber dari majalah Gempita)





9

Tidak ada komentar:

Posting Komentar